Selamat Datang di Blog GKJ Kismorejo Karanganyar, Semoga dapat menjadi berkat bagi kita. Visi : “Mitra Allah Yang Tangguh Mewujudkan Damai Sejahtera”. Tuhan Memberkati.

Senin, 11 Mei 2015

RENUNGAN MINGGU

KEKUATAN KASIH PERSAHABATAN
(Kis 10:44-48; Mzm 98:1-9; 1Yoh 5:1-6; Yoh 15:9-17)

Tuhan Yesus meletakkan dirinya sebagai sahabat bagi umat. Sahabat sejati, yang peduli dalam kondisi susah dan senang. Itu diwujudkan dengan Ia mau menyerahkan diri-Nya sampai wafat dalam rangka menebus umat dari dosa-dosa mereka. Sudah lumrah sahabat dekat di kala bahagia, tetapi tidak mesti mau berkorban untuk sahabatnya. Itu sahabat yang tidak sejati atau sahabat pura-pura. Tuhan Yesus sahabat sejati yang tidak mencari keuntungan pribadi, tetapi untuk keuntungan umat. Dibuktikan adanya penebusan dosa umat oleh Tuhan Yesus, melalui karya penyelamatan dalam kebangkitan dari wafat-Nya, menang atas kuasa maut (Yoh 15:13).

Sahabat dan kasih memiliki kesejajaran makna. Sahabat (Yun, filoς = philos) dan kasih (Yun, , filew = phileo) bersumber dari kata yang sama : filew = phileo atau fileoyang berarti: saya mengasihi. Seorang sahabat (sejati) akan bertindak kasih (=peduli) kepada sahabatnya. Ia siap membantu sahabat dalam kesedihan dan kedukaan hal apapun, waktu kapanpun, di tempat manapun. Ia melakukan dengan eklas dan sukacita, tanpa tekanan dan nggrundel. Tuhan Yesus sudah melakukannya dalam bentuk menebus dosa umat dan memberkati, agar umat tetap teguh dalam iman, persekutuan dan kemasyarakatan. Itu kasih dari Yesus Kristus, Sahabat Sejati.
Umat dipanggi untuk menjadi sahabat (sejati) pula di hadapan Yesus Kristus. Syarat pertama: umat menjalankan perintah Yesus Kristus (Yoh 15:14). Ada perintah beribadah, beribadahlah dg sukacita dan bersungguh-sungguh hati; ada perintah rukun dan saling menghormati, hiduplah dengan rukun dengan saling menghormat. Umat (=orang Kristen) tidak perlu melihat kesulitan dan susahnya. Demi hormat kepada sahabat (=Yesus Kristus), orang Kristen sepantasnya menjadi sahabat yang ceria, penuh syukur dan tidak mengeluh apapun juga dalam menjalankan friman-Nya.
Syarat kedua: orang Kristen mampu mengalahkan dunia (1Yoh 5:4). Iming-iming dunia, misal: korupsi, narkoba, perselingkuhan, mendua Tuhan wajib dikalahkan oleh pengikut Kristus. Dengan sepenuh hati, orang Kristen ”jothakan” dengan perilaku dunia yang menjerumuskan. Tidak perlu bersahabat dengan mereka, karena mereka tidak patut menjadi sahabat anak-anak Allah yang hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Kalahkan iming-iming dunia dengan pola hidup jujur, setia kepada pasangan, konsentrasi beriman kepada Yesus Kristus saja, serta saling hormat kepada sesama umat. Itu kekuatan kasih persahabatan yang dilestarikan orang percaya.
Pertanyaan renungan
(1)       ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu” (ay. 16). Apa isi firman tersebut dikaitkan dengan panggilan untuk saling mengasihi?
(2)       Faktor apa yang menyebabkan umat pada umumnya sulit melakukan sikap saling-mengasihi di antara sesama umat manusia?
(3)       Perilaku kasih (=peduli) apa yang bisa Saudara lakukan kepada lingkungan Saudara dalam masa Kenaikan Tuhan Yesus dan Pentakosta 2015?


=== V Tuhan Yesus Memberkati ===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar