DIPELIHARA OLEH ALLAH YANG HIDUP
(Kis 1:15-17,21-26; Mzm 1:1-6; 1Yoh 5:9-13; Yoh 17:6-19)
Pemeliharaan
Allah adalah nyata dalam hidup manusia. Pemeliharaan yang menjadikan fisik
sehat dan kuat, iman teguh kepada Yesus Kristus, mental tangguh mengadapi
persoalan, maupun pikiran konsentrasi dalam menyelesaikan tugas/pelayanan.
Pemeliharaan Allah senantiasa dalam aura positif, dalam kebenaran dan
kekudusan, sesuai kuasa Allah dalam roh Kudus. Jadi selaras dengan ”Doa” Tuhan
Yesus: ”Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran” (Yoh
17:17). Artinya permohonan kepada Allah Bapa, kiranya para murid saat itu dan orang
percaya saat ini hidup dalam kekudusan dan kebenaran Allah, sebagai wujud
pemeliharaan sejati dari Allah.
Tuhan Yesus sudah naik ke
surga, dan Ia memberikan Roh Kudus dalam peristiwa Pentakosta. Berkaitan dengan
pemeliharaan Allah, berarti pemeliharaan kepada umat berasal dari Allah yang
hidup, yang berada dalam kemuliaan surga.
Pemeliharaan sejati (=bukan
pura-pura) yang berasal dari sumber sejati, Allah surgawi. Pemelihraan yang
menjadikan umat hidup. Hidup jasmani bisa bernafas, hidup rohani memiliki iman
teguh dan perilaku kudus, memiliki pengharapan masa depan sukses. Pemeliharaan
damai sejahtera di bumi dan damai sejahtera di surga. Penulis Kitab Yohanes
memberikan kesaksian atas hal tersebut. Siapa yang percaya kepada Yesus
Kristus, Sang Anak akan menerima hidup kekal (1Yoh 5:11,12)
Pemeliharaan Allah adalah
anugerah bagi manusia. Sudah semestinya manusia juga melakukan pemeliharaan,
yaitu memelihara anugerah Tuhan. Dalam bentuk apapun juga, anugerah Allah tidak
benar bila ditelantarkan oleh manusia. Sebaliknya, manusia memiliki kewajiban
untuk memelihara anugerah Allah, agar tetap lestari keberadaannya dalam hidup
manusia. Anugerah keselamatan menjadikan umat lestari keselamatannya, anugerah
damai sejahtera menjadikan umat lestari hidup dalam damai sejahtera, anugerah
shalom menjadikan umat lestari dalam shalom Allah.
Pemeliharaan Allah membutuhkan
kesetiaan manusia. Nafsu pribadi, rasa mampu dan menang sendiri, maupun hidup
dalam pura-pura merupakan godaan orang beriman dalam melakukan kesetiaan.
Sebaliknya, mau berserah diri dalam kuasa Tuhan Yesus, bertindak dalam naungan
Roh Kudus, berdoa dalam nama Yesus Kristus merupakan kesetiaan orang beriman
yang wajib dilestarikan. Kesetiaan butuh komitmen, komitmen butuh kesungguhan
hati, kesungguhan hati butuh Roh Kudus. Itu berarti kesetiaan butuh Roh Kudus.
Pertanyaan
renungan
(1)
” ... supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang
jahat” (Yoh 17:15). Apa kaitannya dengan pemeliharaan Allah? Apakah orang
beriman tidak mampu melindungi dirinya dari kuasa yang jahat?
(2)
Apakah pemeliharaan Allah selalu bermakna sehat,
berlimpah harta, dan berjabatan, tanpa adanya susah, sakit dan kelaparan?
(3)
Apa wujud berkat pemeliharaan dari Allah, yang Saudara
rasakan pada akhir-akhir ini
=== V Tuhan Yesus Memberkati ===
Tidak ada komentar:
Posting Komentar