Selamat Datang di Blog GKJ Kismorejo Karanganyar, Semoga dapat menjadi berkat bagi kita. Visi : “Mitra Allah Yang Tangguh Mewujudkan Damai Sejahtera”. Tuhan Memberkati.

Senin, 30 Maret 2015

Memberi Makna Pada Derita (Yoh 12:12-16)

Renungan Minggu 29 Maret 2015

Tuhan Yesus memasuk kota Yerusalem dari Betania. Sebuah desa yang berada 3 km. arah timur dari Yerusalem. Memasuki Yerusalem, ibarat Tuhan Yesus masuk ”kandang singa”. Meski awalnya disanjung oleh para para pengikut dengan kata kemuliaan: ”Hosana!” (Yoh 12:13), tapi berikutnya berbalik menjadi: ”Salibkan Dia!”. Hosana (Yun: Wsanna, Osanna, Hosana) berarti: Kami mohon kepadamu, selamatkan kami; berubah menjadi salibkan Dia, artinya: singkirkan Dia, kami tidak membutuhkan-Nya. Yesus Kristus mengalami penderitaan, sengsara dan wafat di tengah kota Yerusalem. Akhir kehidupan dan akhir pelayanan-Nya berada di tengah kota ini.

Kondisi menderita berhimpitan dengan status Mesias. Nubuat Allah melalui nabi menunjuk pada mesias atau juru selamat sebagai Mesias menderita. Mesias yang siap berkorban sampai pada wafatnya untuk menebus dosa-dosa seluruh umat manusia. Ketentuan Allah perlu ditanggapi secara benar, yakni sikap taat dan setia. Yesus Kristus mau, taat dan setia dalam menjalankan misi penyelamatan, dengan melalui proses menderita, wafat dan bangkit dari wafat-Nya. Ia memaknai penderitaan sebagai jalan menuju sukses. Sukses memenuhi nubuat para nabi maupun nubuat yang disampaikan-Nya sendiri, sukses memenuhi amanat ”Anak-Ku yang Kukasihi” dari Allah, sukses bangkit dari wafat sebagai kemenangan atas kuasa dosa.
Filipi 2:8-9 menegaskan bahwa penderitaan Yesus Kristus adalah bagian dari pilihan-Nya. Ia adalah Allah dalam kemuliaan, tetapi mau menjadi manusia dalam penderitaan. Ia mengosongkan diri-Nya untuk menjadi hamba dan direndahkan sampai pada penghinaan di kayu salib. Justru melalui jalan inilah kesetiaan dan ketaatan pada mandat Allah diuji. Ia lulus ujian, sehingga lolos menjadi Mesias sejati. Mesias untuk selamanya (tanpa terbatas waktu), untuk semua umat manusia (tanpa batas jumlah dan tempat), untuk kekal (di dunia dan surga).
Penderitaan bermakna ganda, yaitu penghalang dan pendukung. Penderitaan menjadi penghalang yaitu menghalangi kelancaran dan semangat beraktifitas. Oleh karenanya, kebanyakan orang tidak mau menerima penderitaan. Sebaliknya penderitaan justru bisa menjadi pendukung, artinya mendukung kesadaran manusia atas keberadaannya untuk berserah diri kepada Allah, mendukung untuk berserah diri kepada Allah demi suksesnya. Yesus Kristus memilih penderitaan sebagai pendukung menuju sukses, dan telah sukses. Orang beriman sepantasnya memilih demikian. Penderitaan hidup adalah pendukung untuk berserah diri kepada Yesus Kristus demi sukses pemulihan keutuhan keluarga, sukses kuliah maupun pekerjaan.
Pertanyaan Renungan:
(1)    Apa maksud dan tujuan orang banyak mengambil daun palem dan menyongsong Yesus Kristus, dengan seruan: ”Hosana!” (ay. 13).
(2)    Sikap-sikap positif apa yang bisa muncul dari kondisi seseorang menderita?

(3)    Penderitaan apa yang Saudara temui dan rasakan pada waktu akhir-akhir ini?

=== Tuhan Yesus Memberkati ===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar