Tema Perayaan Iman
Kerajaan Sorga Mendekat, Pengharapan Dirangkul Erat
Mazmur
antar Bacaan : Mazmur 72:1-7, 18-19
Bacaan II : Roma 15:4-13
Bacaan
Injil : Matius 3:1-12
Umat Tuhan yang
terkasih, pada hari Minggu Adven ke-2 ini, tokoh Yohanes tampil menjadi sumber permenungan
kita. Dengan penuh semangat ia menyerukan pertobatan.
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Hal Kerajaan Sorga menjadi perhatian dan kata kunci pemberitaan Yohanes Pembaptis. Dengan pemberitaan ini, Yohanes ingin mengingatkan perihal kedatangan Mesias. Menurut Ds. Harun Hadiwijono, penulis buku legendaris Iman Kristen yang terkenal itu, kemuliaan kerajaan Allah ini bertindih tepat dengan kemuliaan kerajaan perdamaian Mesias. Menarik untuk kita renungkan, mengapa hal mendekatnya Kerajaan Sorga perlu dibarengi dengan pertobatan? Apa pentingnya pertobatan untuk kedatangan Kerajaan Sorga?
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Hal Kerajaan Sorga menjadi perhatian dan kata kunci pemberitaan Yohanes Pembaptis. Dengan pemberitaan ini, Yohanes ingin mengingatkan perihal kedatangan Mesias. Menurut Ds. Harun Hadiwijono, penulis buku legendaris Iman Kristen yang terkenal itu, kemuliaan kerajaan Allah ini bertindih tepat dengan kemuliaan kerajaan perdamaian Mesias. Menarik untuk kita renungkan, mengapa hal mendekatnya Kerajaan Sorga perlu dibarengi dengan pertobatan? Apa pentingnya pertobatan untuk kedatangan Kerajaan Sorga?
Umat Tuhan yang
terkasih, kedatangan Kerajaan Sorga akan membawa perubahan besar dalam sejarah
kehidupan. Kedatangan Kerajaan Sorga yang diwartakan Yohanes adalah kedatangan
Mesias, Allah yang meraja di bumi. Seperti apa Allah yang meraja di bumi? Dalam
kisah Injil nampak dalam karya Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Tuhan Yesus ada
kesembuhan, penghiburan, belas kasihan, kebahagiaan dan keselamatan jiwa. Karya
Tuhan Yesus ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang bertobat. Yohanes
memberitakan pentingnya pertobatan dalam konteks dan maksud ini. Bagaimana
hidup menjalani pertobatan?
Bacaan I memberikan gambaran tentang arti hidup dalam pertobatan.
Pertobatan adalah taat kepada Allah, dengan meninggalkan kejahatan. Bacaan II
memahami pertobatan sebagai hidup yang memuliakan Allah. Hal yang sama diungkapkan
oleh Salomo melalui Mazmurnya. Orang bisa taat kepada Allah, orang bisa
memuliakan Allah, bila hati orang itu selalu mengarah kepada Allah. Dengan kata
lain, menjalani pertobatan adalah hal mengarahkan hati kepada Allah. Hati yang
selalu mengarah kepada Allah akan dimudahkan untuk melihat pengharapan, hingga
visi eskatologis. “Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di
samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan
seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan
sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan
makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat
liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang
ular beludak.”
Orang bisa mengarahkan hatinya kepada Allah bila dalam hati orang itu
ada Roh Kudus. Di sinilah makna baptisan yang diajarkan dan ditradisikan oleh
Gereja menjadi sakramen. Rumusan Trinitaris:
Bapa dan Putera dan Roh Kudus dalam sakramen baptis menegaskan realitas Roh
Kudus dalam diri umat Tuhan. Kesaksian Yohanes tentang Tuhan Yesus yang akan
membaptis dengan Roh Kudus ditangkap Gereja melalui Sakramen baptis kudus ini.
Umat Tuhan yang
terkasih, mendengarkan Yohanes pada minggu adven ke-2 ini, kita mendapatkan
berkat istimewa. Kita dicerahi dengan pentingnya pertobatan dan bagaimana
menjalani pertobatan. Pemahaman akan makna pertobatan dan menjalani pertobatan
akan memastikan hidup kita tetap berada di kawasan Kerajaan Sorga. Dengan
kepastian tinggal dalam kawasan Kerajaan Sorga menjadikan kita dapat menyambut
kedatangan Sang Raja. Inilah makna adven, minggu-minggu persiapan menjelang
kedatangan Tuhan. Melalui masa adven, kita diajarkan untuk bersikap waspada dan
tidak sembrono menyambut kedatangan Tuhan yang kedua. Kedatangan Tuhan yang
kedua adalah kesempurnaan Kerajaan Sorga.
Bagaimana kita
mendapatkan kepastian tentang kedatangan Tuhan yang kedua? Di sinilah arti
penting perayaan Natal. Natal adalah peringatan kedatangan Tuhan yang pertama
atau kelahiran Tuhan Yesus ke dunia melalui Roh Kudus. Berkat Natal, kita bisa
belajar tentang bagaimana kali pertama Tuhan datang ke dunia. Ia tidak datang
dalam gebyar kemegahan yang gampang disaksikan orang. Ia justru datang dalam
kesederhanaan. Hanya orang yang tekun membaca petunjuk Tuhan dan senantiasa
berjaga-jagalah, yang mendapatkan pengetahuan tentang kedatangan Tuhan. Sayang
bahwa ahli-ahli Toret justru tidak mendapatkan kesempatan untuk sujud dan
menyembah Juru Selamat. Itu karena pengetahuan Kitab Sucinya dipakai untuk
mengabdi kejahatan Herodes. Berbeda dengan orang Majus yang membaca dan
mendapatkan petunjuk Tuhan. Mereka tidak mau diperdaya oleh Herodes karena
lebih takut kepada Tuhan. Berkat kewaspadaan para gembala yang berjaga-jaga
atas dombanya, mereka beroleh kesukaan besar atas kedatangan Juru Selamat
dunia.
Jemaat Tuhan yang
terkasih, nyatalah bahwa Kerajaan Sorga diperuntukkan bagi orang-orang yang
berjaga-jaga dengan imannya, orang yang dengan tekun mencari petunjuk Tuhan,
orang yang dengan tegas menolak menjadi hamba kejahatan. Itulah orang-orang
yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati
kepada Tuhan. Dalam liturgi pengutusan, kita diajak mengarahkan hati dan
dijawab bahwa kita sudah mengarahkan hati. Hal ini memiliki makna kita siap
selalu menjalani pertobatan, sebagai buah manis dari ibadah. Itulah sikap
mempersembahkan karsa manusiawi kita supaya sejalan dengan kehendak ilahi.
Dengan memperhatikan pengajaran iman ini, pantaslah bila pada minggu ke-2 adven
ini, kita menegaskan tekad iman kita. Kerajaan Sorga mendekat, pengharapan
kurangkul erat. Mendekatnya Kerajaan Sorga kita terima dalam rumusan berkat
dari Rasul Paulus: “Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan
segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh
Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” Amin.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar