Selamat Datang di Blog GKJ Kismorejo Karanganyar, Semoga dapat menjadi berkat bagi kita. Visi : “Mitra Allah Yang Tangguh Mewujudkan Damai Sejahtera”. Tuhan Memberkati.

Senin, 02 Desember 2013

Khotbah Jangkep, Minggu 8 Desember 2013


Tema Perayaan Iman

Kerajaan Sorga Mendekat, Pengharapan Dirangkul Erat

Bacaan I                             : Yesaya 11:1-10
Mazmur antar Bacaan         : Mazmur 72:1-7, 18-19
Bacaan II                            : Roma 15:4-13
Bacaan Injil                         : Matius 3:1-12

Umat Tuhan yang terkasih, pada hari Minggu Adven ke-2 ini, tokoh  Yohanes tampil menjadi sumber permenungan kita. Dengan penuh semangat ia menyerukan pertobatan.
"Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" Hal Kerajaan Sorga menjadi perhatian dan kata kunci pemberitaan Yohanes Pembaptis. Dengan pemberitaan ini, Yohanes ingin mengingatkan perihal kedatangan Mesias. Menurut Ds. Harun Hadiwijono, penulis buku legendaris Iman Kristen yang terkenal itu, kemuliaan kerajaan Allah ini bertindih tepat dengan kemuliaan kerajaan perdamaian Mesias. Menarik untuk kita renungkan, mengapa hal mendekatnya Kerajaan Sorga perlu dibarengi dengan pertobatan? Apa pentingnya pertobatan untuk kedatangan Kerajaan Sorga?
Umat Tuhan yang terkasih, kedatangan Kerajaan Sorga akan membawa perubahan besar dalam sejarah kehidupan. Kedatangan Kerajaan Sorga yang diwartakan Yohanes adalah kedatangan Mesias, Allah yang meraja di bumi. Seperti apa Allah yang meraja di bumi? Dalam kisah Injil nampak dalam karya Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Tuhan Yesus ada kesembuhan, penghiburan, belas kasihan, kebahagiaan dan keselamatan jiwa. Karya Tuhan Yesus ini hanya bisa dirasakan oleh orang-orang yang bertobat. Yohanes memberitakan pentingnya pertobatan dalam konteks dan maksud ini. Bagaimana hidup menjalani pertobatan?
Bacaan I memberikan gambaran tentang arti hidup dalam pertobatan. Pertobatan adalah taat kepada Allah, dengan meninggalkan kejahatan. Bacaan II memahami pertobatan sebagai hidup yang memuliakan Allah. Hal yang sama diungkapkan oleh Salomo melalui Mazmurnya. Orang bisa taat kepada Allah, orang bisa memuliakan Allah, bila hati orang itu selalu mengarah kepada Allah. Dengan kata lain, menjalani pertobatan adalah hal mengarahkan hati kepada Allah. Hati yang selalu mengarah kepada Allah akan dimudahkan untuk melihat pengharapan, hingga visi eskatologis. Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Lembu dan beruang akan sama-sama makan rumput dan anaknya akan sama-sama berbaring, sedang singa akan makan jerami seperti lembu. Anak yang menyusu akan bermain-main dekat liang ular tedung dan anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.
Orang bisa mengarahkan hatinya kepada Allah bila dalam hati orang itu ada Roh Kudus. Di sinilah makna baptisan yang diajarkan dan ditradisikan oleh Gereja menjadi sakramen. Rumusan Trinitaris: Bapa dan Putera dan Roh Kudus dalam sakramen baptis menegaskan realitas Roh Kudus dalam diri umat Tuhan. Kesaksian Yohanes tentang Tuhan Yesus yang akan membaptis dengan Roh Kudus ditangkap Gereja melalui Sakramen baptis kudus ini.
Umat Tuhan yang terkasih, mendengarkan Yohanes pada minggu adven ke-2 ini, kita mendapatkan berkat istimewa. Kita dicerahi dengan pentingnya pertobatan dan bagaimana menjalani pertobatan. Pemahaman akan makna pertobatan dan menjalani pertobatan akan memastikan hidup kita tetap berada di kawasan Kerajaan Sorga. Dengan kepastian tinggal dalam kawasan Kerajaan Sorga menjadikan kita dapat menyambut kedatangan Sang Raja. Inilah makna adven, minggu-minggu persiapan menjelang kedatangan Tuhan. Melalui masa adven, kita diajarkan untuk bersikap waspada dan tidak sembrono menyambut kedatangan Tuhan yang kedua. Kedatangan Tuhan yang kedua adalah kesempurnaan Kerajaan Sorga.
Bagaimana kita mendapatkan kepastian tentang kedatangan Tuhan yang kedua? Di sinilah arti penting perayaan Natal. Natal adalah peringatan kedatangan Tuhan yang pertama atau kelahiran Tuhan Yesus ke dunia melalui Roh Kudus. Berkat Natal, kita bisa belajar tentang bagaimana kali pertama Tuhan datang ke dunia. Ia tidak datang dalam gebyar kemegahan yang gampang disaksikan orang. Ia justru datang dalam kesederhanaan. Hanya orang yang tekun membaca petunjuk Tuhan dan senantiasa berjaga-jagalah, yang mendapatkan pengetahuan tentang kedatangan Tuhan. Sayang bahwa ahli-ahli Toret justru tidak mendapatkan kesempatan untuk sujud dan menyembah Juru Selamat. Itu karena pengetahuan Kitab Sucinya dipakai untuk mengabdi kejahatan Herodes. Berbeda dengan orang Majus yang membaca dan mendapatkan petunjuk Tuhan. Mereka tidak mau diperdaya oleh Herodes karena lebih takut kepada Tuhan. Berkat kewaspadaan para gembala yang berjaga-jaga atas dombanya, mereka beroleh kesukaan besar atas kedatangan Juru Selamat dunia.
Jemaat Tuhan yang terkasih, nyatalah bahwa Kerajaan Sorga diperuntukkan bagi orang-orang yang berjaga-jaga dengan imannya, orang yang dengan tekun mencari petunjuk Tuhan, orang yang dengan tegas menolak menjadi hamba kejahatan. Itulah orang-orang yang dengan kesungguhan hati menjalani pertobatan, selalu mengarahkan hati kepada Tuhan. Dalam liturgi pengutusan, kita diajak mengarahkan hati dan dijawab bahwa kita sudah mengarahkan hati. Hal ini memiliki makna kita siap selalu menjalani pertobatan, sebagai buah manis dari ibadah. Itulah sikap mempersembahkan karsa manusiawi kita supaya sejalan dengan kehendak ilahi. Dengan memperhatikan pengajaran iman ini, pantaslah bila pada minggu ke-2 adven ini, kita menegaskan tekad iman kita. Kerajaan Sorga mendekat, pengharapan kurangkul erat. Mendekatnya Kerajaan Sorga kita terima dalam rumusan berkat dari Rasul Paulus: Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.” Amin.***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar